expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Music

Selasa, 14 Maret 2017

Wonocolo, Destinasi Wisata Migas Pertama di Indonesia

Bagi Anda yang ingin tahu sejarah perminyakan di Indonesia, Wonocolo merupakan salah satu tempat yang layak untuk dikunjungi.

Sudah lebh dari seabad sumur minyak tradisional di wilayah Desa Wonocolo, Kabupaten Bojonegoro dikelola oleh masyarakat setempat.
Mayoritas warga Desa Wonocolo bergantung hidup pada kelangsungan sumur minyak tradisional tersebut. Namun demikian, secara alami produksi minyak pasti akan mengalami penurunan, sehingga suatu saat tidak dapat diproduksikan kembali.
Aktivitas warga dalam mengelola sumur minyak tersebut menjadi hal unik yang berpotensi menjadi daya tarik wisata daerah setempat.  
“Untuk menjaga keunikan local heritage disini, kami bersama Pemda Bojonegoro dan dukungan dari seluruh stakeholder mencoba membuat sebuah desa wisata migas yang kami beri nama Petroleum Geoheritage Wonocolo", ujar Agus Amperianto, Cepu Field Manager.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pendirian Petroleum Geoheritage Wonocolo ini juga didasari oleh keunikan yang dimiliki oleh struktur geologi di Desa Wonocolo ini.
Penanaman Pohon di Petroleum ...Penanaman Pohon di Petroleum Geoheritage Wonocolo. (Dok. Pertamina)
"Disini masyarakat diajak melihat langsung penambangan tradisional yang eksotik, dengan keberadaan tiang penyangga kayu dan dioperasikan secara tradisional. Selain itu ada trek untuk jeep, motor trail dan sepeda", ujar Agus.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto yang berkesempatan mencoba langsung trek sepeda berpendapat bahwa Desa Wisata Migas di Wonocolo ini sangat menarik.
"Dengan melintas menggunakan sepeda maupun jeep, selain membuat badan dan pikiran fresh, kita bisa melihat dan membayangkan bagaimana sejarah operasi migas di Indonesia pada masa lampau", kata Dwi Soetjipto di sela kegiatannya bersepeda di Wonocolo.
Saat itu, lanjut Dwi, Pertamina berkolaborasi dengan Paguyuban Warga Desa Wonocolo mengelola desa wisata ini untuk menjadi pusat wisata migas pertama di Indonesia.
Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto ...Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto memberikan bantuan perlengkapan sekolah. (Dok. Pertamina)
"Bagi yang ingin tahu sejarah perminyakan di Indonesia, Wonocolo merupakan salah satu tempat yang bisa dikunjungi", jelas Dwi.
Sementara itu, dalam kesempatan bersepeda tersebut, turut dilakukan penanaman pohon di sekitar lokasi sumur tua sebagai komitmen penghijauan. Penanaman pohon tersebut merupakan bagian dari komitmen penanaman sebanyak 50.000 pohon sebagai kelanjutan program Pertamina Hijau untuk Bojonegoro.
Pertamina juga membagikan perlengkapan sekolah bagi 37 siswa siswi berprestasi di SMP 1 Wonocolo, serta menandatangani dimulainya pembangunan renovasi masjid Desa Wonocolo senilai Rp1 miliar.
(Lutfi Fauziah)
Transportasi di Desa Wonocolo sangat mudah dan sangat dekat dengan kota Bojonegoro dan Kota Cepu. dan jalannya pun sudah lebar sehingga bisa dilewati truk muatan minyak .disana kit bisa berkeliling menggunakan kendaraan pribdai karena belum adanya kendaraan umum untuk desa wisata Migas Wonocolo.
Akomodasi disana sudah memadai, sudah banyak warga yang membuka rumahnya sebagai tempat menginap tamu dari luar luar kota. dan konsumsi disana juga mudah, banyak penjual makanan dan minumam yang berdagang dan warung-warung kecil di dekat sana.

Kamis, 29 Desember 2016

Colosseum, Classic and Historic


Kolosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh Vespasian. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Enam Puluh Sembilan Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di kota kecil di ItaliaRoma, yang didirikan oleh Walikota Vespasian pada masa Domitianus dan diselesaikan oleh anaknya Titus[1], dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah dibangun. Kolosseum dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton.

Konstruksi bangunan

Rekonstruksi Koloseum dimulai dari perintah Raja Alfero gilberto tahun 72 M dan terselesaikan oleh anaknya Titus pada tahun 80 M. Colosseum didirikan berdekatan dengan sebuah istana megah yang sebelumnya dibangun Nero, yang bernama Domus Aurea[2] yang dibangun sesudah kebakaran besar di Roma pada tahun 64 M. Dio Cassius seorang ahli sejarah mengatakan bahwa ada sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum tersebut. Lantai dari arena Colosseum tertutupi oleh pasir untuk mencegah agar darah-darah tidak mengalir kemana-mana.

Pertunjukan

Di Koloseum pada saat itu adalah tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan yang spektakuler, yaitu sebuah pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara membanjiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera). Selama ratusan tahun itu, diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Koloseum.

Sejarah penamaan

Nama dari Koloseum seperti pada di atas diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m, Colossus. Patung Colossus dibuat ulang sebagai pengganti Nero sebagai perumpamaan dari Sol dewa matahari, dengan menambahkan mahkota matahari. Di waktu pertengahan tahun, patung colossus telah menghilang. Seorang ahli mengatakan bahwa sejak patung itu terbuat dari tembaga, patung itu telah dileburkan untuk digunakan kembali.
Selain diambil dari nama Koloseum, Koloseum juga disebut sebagai Flavian Amphitheatre yang tidak diketahui siapa yang memberi nama itu. Di Itali, Koloseum diberi nama il colosseo tetapi bahasa Roma lainnya menggunakan nama le colisée dan el coliseo untuk menyebutkan Colosseum.

Deskripsi

Pandangan sisi pembagian tempat duduk Koloseum
Koloseum berukuran cukup besar. Dengan tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas seluruh bangunan sekitar 2.5 ha membuat Koloseum terlihat begitu besar dan luas. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Koloseum gunanya untuk mencegah para pemain untuk kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.
Koloseum merupakan hasil karya yang sangat hebat. Tempat itu dikatakan sebagai stadium yang hebat dan spektakuler dikarenakan oleh bentuk dan struktur dari Koloseum itu. Sampai sekarang pun, Koloseum masih dikatakan sebagai stadion yang hebat dan spektakuler. Tempat duduk di Koloseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial dalam masyarakat Romawi.
Podium utama di yang terletak di bagian utara dan selatan untuk Kaisar dan keluarganya, pada tempat ini memberikan pemandangan yang terbaik dilihat dari arena, terdapat tempat istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di tingkat ini. Kemudian pada tingkat yang sama dengan platform yang lebih luas merupakan podium khusus untuk para senatorRoman, yang boleh membawa kursi sendiri. Nama-nama beberapa senator masih dapat dilihat dari ukiran pada batu yang menjadi tempat duduknya.
Pada tingkat berikutnya disebut maenianum primum, yang dikhususkan untuk para bangsawan Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum yang dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian. Bagian paling bawah (immum) digunakan untuk para orang kaya, di bagian atasnya lagi (summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian kayu (maenianum secundum in legneis) adalah tempat yang strukturnya dari kayu di paling atas bangunan. Tempat itu merupakan tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita rendahan.
Setelah 2 tahun Koloseum digunakan sebagai tempat pertunjukan, Anak termuda Vespasian yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah (hypogeum), dua tingkat jalur bawah tanah yang saling berhubungan berupa terowongan dan kurungan dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya dimulai. Disana juga disediakan jebakan-jebakan berupa pintu jebakan yang digunakan untuk mencegah masuknya hewan-hewan buas yang tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga tempat penyimpanan senjata di dalam koloseum tersebut.

Sejarahnya kemudian

Pemandangan Koloseum di malam hari
Koloseum masih digunakan sampai tahun 217, meskipun telah rusak kebakaran karena disambar petir. Koloseum telah diperbaiki pada tahun 238 dan permainan gladiator berlanjut sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan permainan tersebut karena terlalu banyak memakan korban jiwa.
Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada tahun ke 524. Dua gempa bumi pada tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan tersebut. Pada Abad pertengahan, Koloseum rusak sangat parah akibat gempa bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana.
Banyak batu marmer digunakan untuk melapisi dan membangun kembali bagian-bagian Koloseum yang telah rusak karena terbakar. Pada abad 16 dan 17, keluarga-keluarga Roman menggunakan Koloseum sebagai tempat pengambilan batu marmer untuk konstruksi bangunan St. Peter’s Basilica dan kediaman khusus palazzi, keluarga Roman.
Pada tahun 1749, ada sebuah bentuk dari pemeliharaan Koloseum. Paus Benediktus XIV melarang untuk menggunakan Koloseum sebagai tempat penambangan. Pada tahun 2000 ada sebuah protes keras di Itali dalam rangka menentang penggunaan hukuman mati untuk negara-negara di seluruh dunia (di Italia, hukuman mati dihapuskan pada tahun 1948). Beberapa demonstran memakai tempat di depan Koloseum. Sejak saat itu, sebagai sebuah isyarat menentang kapitalis tersebut, penduduk lokal mengganti warna Koloseum di malam hari dari putih menjadi emas dengan menggunakan penerangan berupa lilin dan lampu neon sampai pada saat dimana seluruh dunia menghapuskan tindakan penghukuman mati itu.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Koloseum

Telaga Sarangan, Indah nan Damai

Telaga sarangan merupakan sebuah danau yang cantik yang berada di dataran tinggi pegunungan, telaga sarangan ini juga dikenal dengan julukan Telaga Pasir , yag merupakan telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut, yang berlokasi di lereng gunung lawu, magetan, telaga ini memiliki luas sekitar 30 hektar dan kedalaman 28meter, selain pesona keindahan yang dipancarkan telaga ini juga memberikan kesejukan yang mampu membuat pengunjung betah dan nyaman saat berada di telaga tersebut, telaga sarangan ini mampu menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya dan merupakan wisata andalan kabupaten magetan.
Pesona Telaga Sarangan
Pesona Telaga Sarangan


Panorama Pegunungan Telaga Sarangan
Panorama Pegunungan Telaga Sarangan




Alamat/Lokasi Telaga Sarangan

Wisata danau yang eksotis ini berlokasi di kecamatan plosoan tepatnya di lereng gunung lawu, kabupaten magetan, jawa timur, Indonesia. Jika daripusat kota magetan kurang lebihnya berjarak 16kilometer arah barat.

Untuk mengetahui letak lebih lengkapnya dibawah ini adalah gambaran peta lokasi Telaga Sarangan 
Peta Lokasi Telaga Sarangan

Aktivtas Menarik Yang bisa Anda Nikmati Di Telaga Sarangan

sepeda air  di telaga sarangan
sepeda air  di telaga sarangan

Berkuda menyusuri telaga sarangan
Berkuda menyusuri telaga sarangan
Berpetualang menyusuri keindahan alam telaga sarangan merupakan hal yang menarik yang banyak diminati para wisatawan, anda bisa menggunakan perahu boat dan sepeda air untuk mengarungi telaga yang memiliki air jernih dan suasana sejuk yang dihiasi dengan rimbunan pepohonan yang merupakan ciri khas telaga tersebut, yang tidak kalah menarik lainnya yaitu berpetualang dengan berkuda di area pinggiran telaga, anda bisa menyewa kuda atau delman yang disediakan oleh penduduk sekitar. Disela-sela berpetualang anda akan menjumpai tempat-tempat menarik yang cocok buan anda yang gemar foto-foto/selfi ria dengan backroud pemandangan alam yang eksotis.

Fasilitas Telaga Sarangan 

danau yang eksotis
danau yang eksotis

Para penjual makanan Dan Sofenir, Telaga Sarangan
Para penjual makanan Dan Sofenir, Telaga Sarangan
Hidangan Sate Kelinci
Hidangan Sate Kelinci 

Untuk fasilitas gak perlu dikhawatirkan di telaga ini fasilitas terbilag lengkap mulai dari tempat beribadah, kamar mandi,wc, telepon umum, dan dan aneka makanan, minuman bisa anda temukan dengan mudah di wisata telaga sarangan tersebut, wisata telaga ini juga dikenal dengan hidangan sate kelinci khas magetan yang dikenal dengan rasanya yang nikmat yang akan memberi sensasi special pada lidah anda, harga juga relative murah yaitu berkisar antara 10-20rb .

Sumber : http://www.matajatim.com/2016/01/telaga-sarangan-magetan-keindahan-yang-menyimpan-misteri.html

Benteng Van Den Bosch, Menjadi Cerita peninggalan Belanda di Ngawi Jawa Timur

Benteng Van Den Bosch. Kamu udah pernah denger belum nama benteng ini? Benteng bersejarah yang ada di ngawi. Yah emang nggak seterkenal benteng Vredeburg di Jogja, atau benteng Van Der Wijck di Kebumen. Tapi percayalah, benteng ini memiliki keunikan tersendiri di antara benteng-benteng itu. Penasaran dengan keunikannya?

Benteng Van den Bosch, atau yang lebih dikenal sebagai Benteng Pendem adalah benteng yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Benteng ini memiliki ukuran bangunan 165 m x 80 m dengan luas tanah 15 Ha. Lokasinya mudah dijangkau. Yakni dari Kantor Pemerintah Kabupaten Ngawi ke arah timur laut yang berjarak sekitar kurang lebih 1km. Letak benteng ini sangat strategis karena berada di sudut pertemuan sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun. Benteng ini dulu sengaja dibuat lebih rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggi sehingga terlihat dari luar terpendam.

Menurut sejarahnya Benteng ini dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1839 – 1845 dengan nama Font Van Den Bosch, dulunya benteng tersebut di bangun pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Font Van Den Bosch. Lokasi benteng ini terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabuapten Ngawi, Jawa Timur. Menempati lahan seluas ± 1 hektar, bangunan benteng ini bertingkat yang terdiri dari pintu gerbang utama, ratusan kamar untuk para tentara, ruangan untuk seorang kolonel dan ruang komando yang depanya berupa halaman rumput, dan beberapa ruangan yang dulunya diyakini sebagai kandang kuda. Letak benteng Van Den Bosch sangat strategis karena berada di sudut pertemuan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun, lokasi benteng sengaja dibuat rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggi (tanggul) sehingga terlihat dari luar tampak terpendam. Oleh karena itu, benteng ini oleh masyarakat sekitar dikenal juga dengan sebutan benteng pendem, dan juga dikelilingi parit yang lebarnya 15 meter dan dalamnya 2 meter.

Dipilihnya lokasi pembangunan benteng di situ karena mengingat Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun kala itu merupakan jalur lalu lintas sungai yang dapat dilayari oleh perahu-perahu yang cukup besar sampai jauh ke bagian hulu. Perahu tersebut memuat berbagai macam hasil bumi yang berupa rempah-rempah dan palawija dari Surakarta-Ngawi menuju Bandar Gresik, demikian juga Madiun-Ngawi dengan tujuan yang sama. Pada abad 19, Kota Ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur dan dijadikan pusat pertahanan para pejuang di Kabupaten Madiun, Ngawi, dan sekitarnya.

Perlawanan melawan Belanda yang berkorbar di daerah, dipimpin oleh kepala daerah setempat. Di Kabupaten Madiun, dipimpin oleh Bupati Kerto Dirjo, dan di daerah Ngawi dipimpin oleh Adipati Judodiningrat dan Raden Tumenggung Surodirjo, serta salah satu pengikut Pangeran Diponegoro bernama Wirontani pada tahun 1825, Kota Ngawi berhasil direbut dan diduduki. Untuk mempertahankan kedudukan dari fungsi strategis Kota Ngawi serta menguasai jalur-jalur perdagangan, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda membangun benteng Van Den Bosch, yang dihuni oleh tentara Belanda sebanyak 250 orang bersenjatakan bedil, 6 meriam api, dan 60 orang kavaleri yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Defensieljn Van Den Bosch.

Pada bagian selatan benteng keadaannya hancur karena serangan bom jepang. Tujuan di bangunnya benteng tersebut yaitu untuk menghambat atau menangkal pasukan penyerang diponegoro terhadap belanda. Di dalam benteng tersebut terdapat salah satu bukti yaitu terdapat makam salah satu anak buah diponegoro di dalam kantor utama dalam Benteng Van Den Bosch, yang bernama KH. Muhammad Nursalim. KH. Muhammad Nursalim adalah tokoh pejuang yang ditangkap Belanda dan di bawa ke Benteng tersebut, karena kesaktiannya beliau tidak mempan ditembak, akhirnya tentara Belanda mengubur hidup-hidup KH. Muhammad Nursalim didalam benteng tersebut pada tanggal 17 Agustus 1592. Beliau juga di yakini sebagai penyebar agama islam pertama kali di wilayah Ngawi.

Untuk masuk ke sini cukup murah, hanya Rp 2000 saja. Karena memang tempat ini masih dikelola oleh warga setempat. Di depan benteng terdapat beberapa mobil yang digunakan perang oleh Belanda dahulu kala tetapi keadaanya masih lumayan bagus.
Di depan benteng juga di bangun taman bermain sehingga menambah keramaian tempat ini, disini juga banyak anak-anak motor cross yang memacu adrenalinya mengelilingi Benteng Van Den Bosch. Arsitektur benteng ini sebenarnya cukup bagus, tetapi sudah rusak sana sini hancur termakan usia.
Di depan gerbang benteng ini dijadikan tempat parkir sepeda motor. Biaya parkir sepeda motor sudah termasuk tiket masuk, murah bukan?
Kalau kamu mencari makan atau minum di sini juga ada warung-warung yang menyediakan jajanan. Jika kamu menuju ke belakang bentang, nanti kamu akan menemukan pemandangan yang indah berupa Sungai Bengawan Solo. Sayangnya benteng ini tidak di kelola dengan baik, hingga di bagian belakang benteng ini di jadikan rumah kelelawar.

Bukit Pencu Blora, Kecil tapi Inah

Meskipun belum terdengar gaungnya ke seantero bumi, perbukitan yang sangat terjal ini menyuguhkan pemandangan yang sangat indah. Sejauh mata memandang, yang terpampang didepan mata adalah hamparan lahan pertanian tadah hujan, rumah- rumah penduduk yang sederhana, sebagian luas hutan jati, dan perbukitan kapur. Menyuguhkan pemandangan 360 derajat dengan mengitari puncak bukit ini yang tidak terlalu luas. Dari sisi yang berbeda, maka akan disuguhkan pemandangan yang berbeda pula. 

 Perjalanan Menuju Lokasi. 

Puncak bukit pencu berada di wilayah Kecamatan Bogorejo, tepatnya di sebelah utara Desa Gayam, dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari pusat kota Blora. Di sepanjang perjalanan menuju Puncak bukit pencu, disuguhkan dengan barisan pohon jati di kawasan hutan milik Perhutani yang terletak di Desa Gayam. Sebelum meneruskan perjalanan, sejenak menyempatkan untuk singgah di Sabrangan (perbatasan Desa Gayam dan Desa Gandu) menyuguhkan pemandangan kawasan pegunungan karst. 
 Kawasan karst merupakan kawasan batuan karbonat yang memperlihatkan bentuk lapisan karst. Kawasan karst tersebut berada di sepanjang jalan di Desa Gandu di sisi kanan dan kirinya dengan topografi sebesar 15-40% dengan ketinggian sekitar 400 m di atas permukaan laut, dimana daerah tersebut merupakan daerah perbukitan. 
Sebuah pengalaman perjalanan yang tak akan terlupakan. 

Lebih mengasyikkan, jika berada di puncak bukit ini pada pagi dan sore hari. Menikmati munculnya matahari pagi yang malu- malu muncul dari ufuk timur dan hembusan angin pagi yang menyegarkan fikiran dan raga. Atau berada di puncak bukit pada sore hari, menyaksikan sang matahari yang ingin cepat- cepat sembunyi dibalik cakrawala. Sungguh...!!!, tak akan pernah bosan untuk kembali lagi kesini.  

Sumber : http://blora-online.blogspot.co.id/2014/12/pesona-tersembunyi-puncak-bukit-pencu.html

Gubug Payung Blora, Unik dan Berpendidikan

BLORA. Terlepas dari pandangan miring yang kurang memberikan konstribusi bagi kemakmuran warga, keberadaan hutan jati di Blora mewarnai kisah panjang kabupaten ini.

Dengan luas 182.059 hektare, wilayah Blora terdiri atas hutan 90.417 hektare (49,66 %). Sisanya kawasan permukiman, persawahan dan tegalan. Karena itu tidak mengherankan begitu mendengar nama Kabupaten Blora, orang akan menghubungkan dengan penghasil kayu jati yang kualitasnya terbaik di dunia.

Memang masih banyak pohon jati di Blora. Namun jumlahnya berkurang banyak seiring terjadi penjarahan saat awal reformasi silam. Dari sisa-sisa yang ada memang masih ada yang layak dibanggakan. Yakni pohon jati alam yang ada di Gubug Payung di wilayah KPH Cepu dan sebuah pohon jati yang dinamai Jati Denok.

Jati alam di Gubug Payung yang usianya diperkirakan mencapai antara 100 hingga 200 tahun. Sementara jati Denok yang terletak di di Dukuh Temetes, Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo, tepatnya di petak 62, RPH Temetes, BKPH Temanjang, KPH Randublatung, usianya lebih dari 300 tahun.

Di kurun tahun 2007-2008, Blora mendapatkan dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran pohon jati. Yang pertama satu pohon jati di kawasan Temengeng Kecamatan Sambong, tak jauh dari Gubug Payung, yang laku terjual Rp 1 miliar. Pohon jati berusia lebih dari 150 tahun itu dijual, karena mati.


JATI DENOK : Salah satu pohon jati tertua dan terbesar di dunia yang dimiliki hutan Kabupaten Blora.
Sedangkan yang satu pohon jati berusia lebih dari tiga abad (300 tahun) yang sampai saat ini masih hidup dengan gagahnya, yakni Jati Denok. Jati Denok memiliki tinggi sekitar 30 meter dan keliling pangkal bawahnya mencapai 839 cm. Konon, Jati Denok adalah jati terbesar dan umurnya paling tua di Indonesia, bahkan dunia. Butuh sekitar 8 orang untuk mengelilingi lingkar bawah pohon jati ini dengan tangan terbuka.

Pohon jati monumental itu, bisa jadi sudah cukup banyak diketahui orang. Namun tidak sedikit pula yang belum tahu.

Jalan Makadam

Perjuangan keras harus dilalui untuk sampai di lokasi Gubug Payung. Pasalnya jalan yang ditempuh cukup menguras tenaga lantaran berupa jalan makadam dan sebagian lagi jalan terjal berbatu. Dari arah Blora, selepas jalan Blora-Cepu, kendaraan belok kanan. Jarak pertigaan menuju Gubug Payung sekitar 17 kilometer. Namun ada cara yang lebih praktis dan mudah untuk sampai di lokasi Gubug Payung, yakni menaiki kereta api loko tour.


GUBUG PAYUNG : Tempat peristirahatan di tengah kawasan Monumen Hutan Alam Gubug Payung di Desa Temengeng, Kecamatan Sambong, Blora.
Caranya, dengan menghubungi Perhutani Cepu. Loko tua buatan Jerman itu, baru berjalan jika ada pesanan para wisatawan atau kelompok warga lainnya. Para penumpang loko tour akan bisa menikmati pemadangan lebatnya pohon jati di sepanjang jalan yang dilalui hingga di Gubug Payung.

Sementara untuk menuju lokasi Jati Denok dari Blora Kota memang agak lumayan jaraknya. Menuju arah Randublatung pada sekitar kilometer 15, belok ke arah barat dengan jarak sekitar 7 kilometer. Dari jalan raya Blora-Randublatung, begitu masuk kawasan hutan kondisi jalannya masih makadam dan naik turun, sehingga perlu penataan serius kalau ingin "menjual" Jati Denok kepada wisatawan.

"Jalan di kawasan hutan itu menjadi kewenangan penuh pihak Perhutani," ujar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora, Dewi Tedjowati.

Perhutani pernah menginventarisasi pohon jati tua. Pohon jati yang berumur lebih dari 150 tahun itu, tumbuh di beberapa tempat. Di antaranya Temengeng (1.766 pohon), serta ribuan pohon lainnya di kawasan hutan Padangan Jawa Timur, Randublatung, Gundih dan Purwodadi serta Surakarta.

Keberadaan pohon jati itu dilindungi, sehingga tak akan ditebang. Tempat tumbuhnya pohon jati tua itu pun ditetapkan sebagai cagar alam, hutan lindung maupun situs budaya lokal. "Wacana untuk lebih mengembangkan kawasan Jati Denok menjadi lebih baik memang ada, tanpa mengubah fungsi hutan," tandas Humas Perhutani Randublatung, Andan Subiyantoro. (rs-infoBlora | sumber : Abdul Muiz, Urip Daryanto - Suara Merdeka)

Sumber : http://www.infoblora.com/2013/07/wiisata-kisah-monumen-jati-alam-gubug.html

Pantai Dreamland, Pantai Indah nan Tersembunyi

Pantai Dreamland Bali, pantai pasir putih yang wajib anda kunjungi saat liburan di Bali. Kawasan wisata Dreamland Bali, tidak kalah bersaing dengan tempat wisata Bali yang lainnya, seperti pantai Balangan maupun pantai Kuta Bali, meskipun masih dalam tahap pengembangan.
Beragam pesona yang menjadi daya tarik obyek wisata pantai ini, sangat mengoda para wisatawan untuk berkunjung. Hamparan pasir putih sepanjang pantai dan ombaknya yang mengulung-gulung tinggi besar, menjadi salah satu daya tarik wisata Dreamland Pecatu. Latar belakang tersebut sangat cocok bagi wisatawan yang mempunyai hobi berselancar. Peselancar dari berbagai belahan dunia, tentunya tidak melewatkan wisata Dreamland Bali sebagai salah satu tempat surfing terbaik di Bali. Lihat disini, daftar pantai di Bali favorit wisatawan!

Pantai Dreamland Bali – Tempat Wisata Pantai Pasir Putih

Pantai Dreamland
Pantai ini memiliki ketenangan tersendiri dengan lokasi pantai yang berada di balik tebing. Wisatawan yang datang berkunjung dapat menyewa kursi panjang, yang dilengkapi dengan payung pantai sambil berjemur. Ada juga yang langsung berbaring di atas pasir beralaskan kain pantai, sambil membaca buku atau novel.
Aktivitas lain yang dapat dilakukan misalnya berenang, berjalan-jalan ditepi pantai, bermain pasir, atau hanya sekedar duduk-duduk di tepi pantai. Terutama menjelang sore hari, kawasan pantai Dreamland di Bali, tidak pernah sepi pengunjung.
Lokasi pantai Dreamland termasuk wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Untuk menuju kawasan ini menempuh waktu sekitar 45 menit dari Bandara Ngurah Rai. Akses letak pantai Dreamland sangat mudah dilalui dengan kendaraan bermotor.
Obyek wisata Dreamland Bali searah dengan Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Pura Uluwatu yang terkenal dengan pertunjukkan tari Kecaknya. Setelah berkunjung ke Dreamland, wisatawan dapat singgah di pantai Jimbaran maupun pantai Kedonganan yang khas dengan berbagai hidangan laut seperti ikan bakar dengan sambal merahnya.
Seiring dengan perkembangan pariwisata di Bali, di sekitar pantai sudah banyak dibangun café dan juga banyak pedagang makanan maupun minuman ringan. Jika ingin bermalam di kawasan ini, wisatawan sangat mudah menemukan penginapan, karena di kawasan Pecatu Ungasan, banyak terdapat hotel dekat dengan lokasi pantai. Harganya pun bervariasi mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang.
Lokasi pantai Dreamland juga sering dipilih sebagai tempat untuk pengambilan foto pre wedding di Bali. Terutama wisatawan domestik yang mengadakan upacara pernikahan di Bali. Mereka memilih lokasi ini karena pasir putihnya yang bersih dan air lautnya yang jernih.
Saat ini pantai Dreamland memiliki pesaing dalam jumlah pengunjung sehari-hari, ingin tahu pantai mana yang menyaingi pantai Dreamland Bali? Ada dua pantai di Bali yang menyaingi pantai Dreamland, yaitu pantai Pandawa Bali dan pantai Padang Padang Bali.

Sumber : http://www.water-sport-bali.com/pantai-dreamland/